TEMPO.CO, Jakarta - Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada 30 Juli, bersamaan dengan memburuknya tingkat kejahatan kemanusiaan itu secara umum di Asia Tenggara, termasuk peringkat Indonesia turun dalam daftar yang dikeluarkan pemerintah AS.
Dalam laporan Trafficking in Persons (TIP) tahun ini, yang dirilis Departemen Luar Negeri Amerika Seri8kat pada Selasa, 19 Juli 2022, posisi Indonesia turun dari peringkat kedua menjadi peringkat kedua dalam pengawasan.
Menurut The Diplomat, perdagangan manusia memburuk secara signifikan di Asia Tenggara sepanjang 2021. Daftar TIP 2022, menambahkan Vietnam, Kamboja, dan Brunei ke dalam daftar hitam perdagangan manusia dan menurunkan peringkat Indonesia.
Laporan Trafficking in Persons (TIP) berdasarkan upaya 188 negara untuk menghentikan perdagangan manusia dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Dalam daftar TIP, peringkat 1 adalah untuk negara yang pemerintahnya sepenuhnya memenuhi standar minimum Trafficking Victims Protection Act (TVPA) untuk penghapusan perdagangan manusia.
Peringkat 2 untuk negara yang pemerintahnya tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum TVPA tetapi melakukan upaya yang signifikan untuk mematuhinya.
Peringkat 2 dalam pantauan untuk negara peringkat 2 yang kasus perdagangan manusianya meningkat.
Peringkat 3 untuk negara yang pemerintahnya tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum TVPA dan tidak melakukan upaya yang signifikan
untuk melakukannya.
Dalam laporan tahun ini, Vietnam, Kamboja, dan Brunei sama-sama diturunkan ke Tier 3 bersama Malaysia dan Myanmar, sehingga ada lima dari 11 negara Asia Tenggara di posisi ini.
Indonesia diturunkan dari Tier 2 ke daftar pantauan Tier 2. Status Tingkat 3 membuka negara-negara untuk berbagai kemungkinan sanksi dan hukuman, meskipun Washington sering mengabaikan sanksi untuk mitra dekat dan negara-negara lain yang berjanji untuk mengambil tindakan perbaikan cepat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa laporan TIP 2022 itu mewakili “gambaran kemajuan yang beragam.” Menggambarkan laporan TIP sebagai “salah satu sumber informasi paling komprehensif di mana saja tentang upaya anti-perdagangan manusia oleh pemerintah”.
Ia menilai korupsi sebagai tantangan utama dalam upaya anti-perdagangan manusia.
“Korupsi terus menjadi alat utama para penyelundup,” katanya. “Pejabat pemerintah yang terlibat dapat menutup mata terhadap kegiatan terlarang, memberikan dokumen palsu untuk pekerja, memberi tahu para pedagang untuk penggerebekan yang akan datang. Korupsi memungkinkan para penyelundup untuk terus bertindak tanpa hukuman.”
Berikutnya: Malaysia di Level Negara Sedang Perang Saudara